Sabtu, 14 Juli 2012

Catatanku Hari Ini

Malam ini aku mengharuskan diriku untuk menuliskan sesuatu di blog ini. Meski hanya satu atau dua kata saja, aku harus menulis. Semenjak kelahirannya pada rabu 4 juli lalu hingga kini aku belum pernah menuliskan sesuatu lagi di blog ini. OMG, sungguh memprihatinkan bin menyedihkan ya? Bagaimana mungkin kemaren aku berani mengikrarkan cita-citaku untuk menjadi seorang penulis pada dunia, sementara aku sendiri malas-malasan memperjuangkannya. Oh no, ini sungguh konyol. Aku harus berubah. Bagaimana pun caranya kemalasan ini harus segera dibunuh dan dilenyapkan. Dan sepertinya aku harus ekstra bekerja keras untuk melakukannya.

Bukankah setinggi dan semulia apa pun cita-cita seseorang hanya akan menjadi pepesan kosong bila tak diperjuangkan? Dan, satu-satunya cara untuk memperjuangkannya adalah dengan memulai. Akan tetap lebih baik bergerak walau pun lamban, dari pada tidak melakukan pergerakan sama sekali. Bukankah air yang tidak bergerak dan hanya menggenang lama-lama akan berbau busuk dah berwarna keruh?!

Tapi, aku butuh motivasi?! Ya, tentu saja. Pada dasarnya kebanyakan manusia memang membutuhkannya. Jika diibaratkan mesin, motivasi merupakan bahan bakarnya. Tapi, siapa yang bisa kuharapkan untuk bisa terus menerus selalu memotivasiku selain diriku sendiri? Orang tuaku, saudaraku, atau sahabatku? Tidak. Aku tidak boleh merepotkan mereka lagi. Selama ini aku sudah terlalu merepotkan mereka dengan berbagai keluhan dan sifat manjaku. Jadi, untuk kali ini aku akan membebaskan mereka dari masalahku. Kemalasan ini bagaimana pun adalah masalahku sendiri, tidak ada sangkut pautnaya dengan orang lain. Feeling, mood, dan juga apa-apa yang aku pikirkan semua adalah tanggung jawabku sendiri. Sebagus apa pun orang menasihatiku, jika aku tidak berkehendak untuk mendengarkan dan mengikuti  nasihat itu, semua akan jadi sia-sia.
Dan, sekaranglah saatnya bagiku untuk memotivasi diriku sendiri untuk mulai bergerak. Mungkin langkahku untuk menjadi penulis akan sangat panjang, dan berliku. Tapi, asalkan aku terus bergerak cepat atau lambat aku yakin aku pasti akan sampai pada tujuanku. Aku ingat kata-kata orang bijak, "Aku bisa, jika aku berfikir bisa". Dan, aku percaya akan hal itu.
Masa depanku adalah tanggung jawabku. Bagus tidaknya masa depanku nanti tergantung dari upaya dan sikapku hari ini. Segala kemalasan, keengganan, ketidak pede-an, dan rasa malu yang tidak pada tempatnya yang seringkali hinggap di otakku harus bisa aku singkirkan. Itu mungkin bukan hal yang mudah, tapi aku harus terus berusaha. Sebagai manusia biasa, setidaknya aku sudah memiliki modal lengkap dari Allah. Tubuh yang normal dengan kelima panca inderaku yang berfungsi optimal. Ilmu dan fasilitas yang aku perlukan juga sudah tersedia, lalu apa lagi yang kubutuhkan? Semua sudah lengkap. Aku hanya tinggal memulai, berangkat, bergerak,dan beraksi. Ya, setinggi apa pun visi dan misiku tentang masa depanku jika tanpa melakukan aksi, semua akan sia-sia belaka.
Seperti kata Ippho 'Right' Santosa pakar otak kanan, penulis buku, enterpreneur, dan tokoh motivasi yang saa ini sedang hangat dibicarakan, "mimpinya 10 action 0 hasilnya 0, mimpinya 1 actionnya 10 hasilnya 10". Jadi kesimpulannya aksi itulah yang terpenting karena dia adalah faktor pengkali. Action....action...n ...action... Ya, sekaranglah saat yang paling tepat bagiku untuk beraksi dari pada terus bermimpi. 
Riggghttttt.......
Insyaallah jika aku terus berusaha aku pasti bisa.Aamiin Ya Robbal Alamin.

Tidak ada komentar: